Senin, 07 Januari 2008

Pidato Jusuf Kala Saat Peresmian Wisma HMI Cabang Padang - Sumbar

Padang, 19/10 (ANTARA)

Rasa-rasanya, di mana ada Jusuf Kalla di situ ada canda tawa. Semua hal tampaknya bisa menjadi bahan guyonan Wakil Presiden.

Acara seremonial peresmian gedung Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Sumbar Padang, Jumat, juga menjadi bahan guyonan segar penuh gelak tawa.

"Saya ini sudah keluar HMI 40 tahun lalu. Tetapi sampai sekarang adik-adik HMI masih saja dikira saya ini bendahara HMI," kata Wapres M Jusuf Kalla ketika memulai pidatonya.

Ratusan udangan yang hadir di situ menyambut ucapannya itu dengan gelak tawa.
Hampir setiap ada kegiatan HMI baik di pusat maupun di cabang mana pun, jika menyangkut soal dana maka wapres akan dihubungi, katanya.

Tetapi, Wapres menganggap hal itu merupakan tanda bahwa hingga saat ini masih ada hubungan yang erat antara dirinya dengan teman-teman di HMI.

Wapres sendiri merupakan mantan Ketua Pengurus Cabang HMI Makasar dan saat ini bergabung di KAHMI.

Ketika berkunjung ke Manado, Sulut ada SMS (layanan pesan singkat) dari Ketua HMI Cabang Manado yang mengatakan akan melakukan intermediate training. Jadi perlu dana, kata Wapres.

Pernah, kata Wapres Jusuf Kalla, ada aksi demonstrasi dan kebetulan dilakukan oleh anggota HMI di depan kantor Istana Wapres Jakarta.

"Anak-anak HMI ini kadang-kdang agak kurang ajar juga. Masak demo HMI di depan kantor Wapres. Lalu ada sms juga dikirim. Isinya, Bang kami demo di depan Kantor Wapres. Kenapa? Kami barusan bikin training, ada utang belum dibayar ...haaa," kata Wapres sambil tertawa lebar.

Lekas-lekas Wapres menambahinya dengan kalimat, "Mungkin itu balas dendam karena dulu kita juga kasih orang seperti itu," sambil menunjuk para anggota Kesatuan Alumni HMI.

Sebelumnya, Presidium KAHMI Asri Harahap melaporkan bahwa gedung HMI Cabang Padang ini telah empat kali peletakan batu pertama. Namun, baru pada peletakan batu pertama yang keempat gedung benar-benar jadi.

"Nah, tadi katanya empat kali peletakan batu. Jangan-jangan nanti peresmiannya juga empat kali. Peresmian lantai satu, peresmian lantai dua dan seterusnya. Supaya lancar dananya," kata Wapres yang disambut tawa lepas para undangan.

Sambil tertawa Wapres juga menunjuk beberapa alumi HMI yang hadir antara lain Bahtiar Chamsyah, Fahmi Idris, Anas Urbaningrum, Syahrul Ujud, Gamawan Fauzi dan sebagainya.
Guyonan pun terus berlanjut. Bahkan HMI pecah menjadi dua organisasi juga menjadi objek guyonan Wapres.

"Ngak apa-apa ada dua HMI. Satu HMI saja sudah hebat apalagi kalau dua HMI. Yang penting jangan berperanglah. Mau tiga HMI juga ngak apa-apa. Bagus, malah saling bersaing," kata Wapres terpingkal-pingkal.

Wapres pun lalu menjelaskan, menjadi anggota HMI hukumnya menggunakan stelsell aktif sehingga mahasiswa harus aktif mendaftar. Sementara menjadi anggota KAHMI merupakan keterpaksaan, karena menggunakan stelsell pasif.

"Kami ini jadi anggota KAHMI itu keterpaksaan karena stelsell pasif tak usah daftar. Jadi, ya tak apalah," katanya.

Menurut Wapres, jika organisasi KAHMI mau berjalan dengan baik maka harus setingkat di atas arisan. Kalau tidak, KAHMI mungkin akan bubar karena anggota KAHMI sangat beragam kepentingan dan warna politiknya.

Wapres menyebut Bathiar Chamsyah yang berada di PPP, Anas Urbaningrum di Partai Demokrat atau dia sendiri di Partai Golkar. Karena itu, untuk kepengurussan KAHMI tidak bisa dipilih satu orangtetapi merupakan Ketua Presidium bersama-sama.

"Nanti kalau KAHMI masuk PPP, susah ya Pak Bathiar. Kalau masuk Golkar yaa agak lumayan," kata Wapres lagi-lagi membuat tawa.

Yang jelas, kata Wapres, hampir semua pemimpin bangsa ini merupakan anggota KAHMI. Wapres menyebutkan Ketua MKRI Jimly Ashidiqie, Ketua MA Bagir Manan, Ketua BPK Anwar Nasution dan lainnya.

Wapres juga mengatakan para mantan Ketua Pengurus Besar (PB HMI) juga telah menjadi anggota DPR RI atau DPRD. Mantan Ketua Pengurus Cabang justru menjadi menteri seperti Fahmi Idris, atau Wapres seperti dirinya.

"Saya ini Ketua KAHMI Komisariat Kabinet Indonesia Bersatu. Karena di situ ada 14 anggota menteri dari KAHMI," kata Wapres berkelakar.

Namun di balik semua keberhasilan para alumni HMI, Wapres juga menungkapkan banyak alumni HMI yang masuk penjara.

"Jadi ada yang hebat-hebat tetapi ada juga yang masuk penjara. Jaksanya KAHMI, tetapi yang dipenjara juga KAHMI," ujarnya.

Semboyan HMI "Yakin Usaha Sampai" juga jadi bahan banyolan. Menurut Wapres, saat ini "Usaha Sudah Sampai". Hanya kriteria usaha sudah sampai itu yang berbeda-beda antaranggota KAHMI.

"Sampai ada terminal-terminalny a. Kalau saya sudah sampai terminal akhir. Pak Bathiar atau Fahmi masih di terminal tiga," katanya sambiltertawa lebar.

Ada satu terminal lagi. Presiden RI.

Tidak ada komentar: